Ujian Tengah Semester
Materi Kuliah Bengkel Telekomunikasi
Waktu : 8 JP
Dosen : Letkol Arh Ir. Nur Rahman, M.T.
1. Jelaskan dengan warna nilai resistor di bawah ini:
a.100+7KΩ=107KΩ, toleransi 1%
b.20+7Ω =27Ω, toleransi 5%
c.560+7Ω =567Ω, toleransi 10%
d.1+7MΩ=8MΩ, toleransi 1%
e.7K2+7KΩ=14K2 KΩ, toleransi 1%
Jawab
:
a. 107KΩ
1
Berwarna Coklat
0
Berwarna Hitam
7 Berwarna Ungu
K 103 Berwarna Orange
Toleransi
1% Berwarna Coklat
b. 27Ω
2
Berwarna Merah
7 Berwarna Ungu
Ω 100 Berwarna Coklat
Toleransi
5% Berwarna Emas
c. 567Ω
5 Berwarna
Hijau
6 Berwarna
Biru
107 Berwarna
Ungu
Toleransi 10% Berwarna Perak
d. 8MΩ
8 Berwarna
Abu-Abu
0 Berwarna
Hitam
0 Berwarna Hitam
0 Berwarna Hitam
104 Berwarna Kuning
Toleransi
1% Berwarna Coklat
1
Berwarna Coklat
4 Berwarna Kuning
2 Berwarna Merah
105 Berwarna
Hijau
Toleransi 1% Berwarna Coklat
2. Jelaskan pengertian
rangkaian seri R1 dan R2, dimana : R1=2x7=14Ω, R2=10x7=70Ω, Hitung R Total!
Diketahui:
R1=2x7=14Ω
R2=10x7=70Ω
Ditanya: R total…?
Jawab:
RT=R1+R2
=14Ω+70Ω
=84Ω
3. Jelaskan pengertian
rangkaian parallel R1 dan R2, dimana : R1=4x7=28Ω, R2=8x7=56Ω, Hitung R Total!
Diketahui:
R1=28Ω
R2=56Ω
Ditanya: R total…?
Jawab:
RT=1/R1 + 1/R2
=1/28 + 1/56
=2/56 + 1/56
=3/56
RT=56/3=18,6 Ω
4. Ada 2 jenis rangkaian
multivibrator yang menggunakan IC 555, sebutkan dan jelaskan!
IC timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip)
yang digunakan dalam berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta
aplikasi osilator.
IC ini dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika
sebagai penunda waktu (Delay Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara
fisik IC 555 berbentuk DIP atau Dual inline Package dengan package 8 pin.
GND : Ground
Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan
berkerja
Output : akan dihubungkan ke beban
contohnya : Led
Reset : berfungsi untuk menghentikan
interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
Control : sebagai pengakses pembagi
tegangan sebesar 2/3 VCC
Threshold : untuk menentukan berapa
lamanya pewaktuan
Discharge : biasanya dikonekkan
dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan
untuk menentukan interval pewaktuan
VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc
sampai 15 Vdc
A. Rangkaian Monostable
Multivibrator
Monostable mempunyai arti satu
atau mono dan stabil yang dimana kondisi awal standby pada kondisi low dan high
selama selang waktu tertentu setelah dipicu.
Rangkaian ini dapat
dimanfaatkan sebagai penunda waktu, pendeteksi pulsa gelombang yang hilang,
bouncefree switch / penekanan switch sekali dan latch, saklar sentuh, pulse
wide moulation (PWM), pembagi frekuensi, dan kapasitansi meter.
Berikut gambar rangkaian
simulasi rangkaian monostable :
Cara kerja rangkaian ini yaitu
dengan memanfaatkan pengisian dan pengosongan kapasitor sebagai delay
timer-nya.
Rumus untuk menghitung
besarnya waktu tunda yaitu sebagai berikut :
Td =
1,1 RC
keterangan :
Td : Delay timer (second)
R : resistor (ohm)
C : kapasitor (Farad)
Td : Delay timer (second)
R : resistor (ohm)
C : kapasitor (Farad)
B. Rangkaian Astable
Multivibrator
Rangkaian kedua ini merupakan kebalikan
dari rangkaian pertama yaitu monostable. Astable mempunyai arti tidak stabil
dikarenakan rangkaian ini tidak memiliki keadaan output yang stabil atau
berubah-ubah.
Dari keadaan tersebut
terjadi akibat dari pengisian dan pengosongan kapasitor yang dapat
dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi rangkaian kendali.
Rangkaian ini bekerja sebagai
Square Wave Oscilator/gelombang kotak yang mempunyai kegunaan sebagai generator
pulsa, pemodulasi, lampu blinking (kedip), dan lain – lain.
Contoh rangkaian sebagai lampu
blinking seperti gambar dibawah ini.
Rumus untuk mengetahui
frekuensi yang dihasilkan pada rangkaian diatas digunakan rumus sebagai berikut
:
f = 1
/ (ln (2) * (R1 + 2*R2) * C)
Keterangan :
f = frekuensi (Hz)
ln(2) = 0.7
R1 dan R2 = resistor (Ohm)
C = kapasitor rangkaian (Farad/F)
f = frekuensi (Hz)
ln(2) = 0.7
R1 dan R2 = resistor (Ohm)
C = kapasitor rangkaian (Farad/F)
5. Buat Rangkaian IC 555
sebagai astabil MV, yang menghasilkan frekuensi : 10x7=70 Hz! (Gambarkan
menggunakan Live wire, dan gunakan osciloskop)
PERCOBAAN
6. Buatkan rangkaian running
LED menggunakan live wire, jelaskan apakah fungsi VR!
PERCOBAAN
RUNNING LED
LANGKAH KERJA:
a. Siapkan
alat dan bahan yang di butuhkan
b. Buat
livewire rangkaian yang akan di buat
c. Rakitlah
bahan yang telah disiapkan
d. Hitung
dan ukur tegangan sesua langkah – langkah berikut :
1)
Gambar rangkaian.
B. R1=100Ω; R2=310Ω DAN C1=100µF.
C. R1=100Ω; R2=190Ω DAN C1=100µF.
D. R1=100Ω; R2=130Ω DAN C1=100µF.
5. Tegangan nyala LED pada output 4017.
Analisa rangkaian
Dari rangkaian diatas, rangkaian di
berikan teganagan sebesar 9V. arus mengalir menuju ke ic 555 kemudian di
teruskan menuju ic 40178 dan kemudian di lanjutkan menuju ke led. Led menyala
secara bergantian. Selanjutnya untuk mengatur kedip led secara bergantian dapat
di gunakan dengan mengatur besar kecilnya nilai resistor.
Kesimpulan dan saran :
a.
kesimpulan :
IC 4017 Memprogram LED yang berfungsi
sebagai output untuk menghasilkan
cahaya yang dapat berjalan dari LED 1
sampai dengan LED terakhir dan
kembali lagi ke semula. Jika semakin
kecil nilai resistor maka kedip tiap
lampunya cepat. Sebaliknya jika semakin
besar nilai resistor maka kedip
tiap lampunya semakin lambat.
b. saran :
agar kegiatan praktek di perbanyak sehingga siswa mampu
mempraktekkan rangkaian running led. Sehingga dapat kami terapkan dalam tugas
akhir kami yaitu lampu rambu lalu lintas.
Variable Resistor adalah komponen elektronika
yang memiliki hambatan dapat diubah-ubah dengan memutar, menggeser atau
mengetrimnya. Yang diputar namanya Potensio, yang digeser namanya Penahan
geser, dan yang di trim namanya Trimmer Potensio (Trimpot). Didalam sebuah
skema Potensio sering disingkat Pot sedangkan Trimpot disingkat VR. Satuan yang
digunakan adalah Ohm (Ω) sama seperti resistor, namun untuk mengetahui nilain
kamu tidak usah repot-repot sebagaimana resistor, kamu cukup melihat tulisan
yang tertera pada body/badan potensio ata trimpout tersebut. Jika kamu ragu
dengan nilainya maka kamu bisa mengukurnya menggunakan multi tester.
Fungsi dan
kegunaan
Variable Resistor ini memiliki fungsi dan kegunaan antara
lain:
- Pengatur volume (keras/lemah suara)
- Pengatur nada (bass/treble)
- Pengatur cerah redup gambar pada pesawat TV
- Pengatur contras gambar
- Pengatur frekuensi
Lamban/symbol
Dibawah ini adalah lambing/symbol dari Variable Resistor
Bentuk/wujud
Dibawah ini adalah contoh bentuk/wujud dari Variable
Resistor
Potensio
Penahan Geser
7. Jelaskan perbedaan seven
segmen common anoda dan katoda!
Common anoda
merupakan deretan LED yang disusun dengan menggunakan anoda bersama. Dalam hal
ini untuk menyalakannya dibutuhkan saklar yang menghubungkan kaki LED dengan
ground.
Perhatikan gambar
Susunan LED
common anoda.
common katoda Kebalikan
dari common anoda adalah common katoda. common katoda merupakan deretan LED
yang disusun dengan menggunakan katoda bersama Dalam hal ini untuk
menyalakannya dibutuhkan saklar yang menghubungkan kaki LED dengan VCC atau
sumber tegangan.
Perhatikan gambar
Susunan LED
common katoda.
Dengan memperhatikan
gambar diatas kesimpulan bahwa untuk menyalakan LED common anoda dibutuhkan
logika 0 sedangkan untuk menyalakan LED jenis common katoda dibutuhkan logika 1,
Pada 7 segment jumlah deretan LED adalah 7 buah sehingga dibutuhkan pula 7 buah
saklar untuk menyalakan tiap deretan LED. Nyala dari masing-masing segment
dapat diatur sedemikian rupa sesuai sehingga dapat menampilkan angka desimal
serta heksadesimal.
Perbedaan antara common anoda dan common katoda.
Perbedaan
mendasar antara common anoda dan common katoda adalah dari cara menyalakannya, deretan
LED common anoda membutuhkan logika 0 (logika low) untuk menyalakanya sedangkan
deretan LED common katoda membutuhkan logika 1 (logika high) untuk
menyalakannya.
8. Buatkan rangkaian nama
siswa berjalan 6 karakter menggunakan seven segmen common katoda ! (menggunakan
live wire)