Jumat, 28 September 2018

UJIAN TENGAH SEMESTER 1 GANJIL




Ujian Tengah Semester
Materi Kuliah Bengkel Telekomunikasi
Waktu : 8 JP
Dosen : Letkol Arh Ir. Nur Rahman, M.T.




 1. Jelaskan dengan warna nilai resistor di bawah ini:
     a.100+7KΩ=107KΩ, toleransi 1%
     b.20+7Ω =27Ω, toleransi 5%
     c.560+7Ω =567Ω, toleransi 10%
     d.1+7MΩ=8MΩ, toleransi 1%
     e.7K2+7KΩ=14K2 KΩ, toleransi 1%

     Jawab :
a.    107KΩ
1             Berwarna Coklat
0             Berwarna Hitam
7       Berwarna Ungu
K       103 Berwarna Orange

Toleransi 1% Berwarna Coklat

b.    27Ω
2             Berwarna Merah
7       Berwarna Ungu
        100 Berwarna Coklat

Toleransi 5% Berwarna Emas

c.    567Ω
5          Berwarna Hijau
6          Berwarna Biru
107      Berwarna Ungu

Toleransi 10% Berwarna Perak

d.    8MΩ
8          Berwarna Abu-Abu
0          Berwarna Hitam
0          Berwarna Hitam
104        Berwarna Kuning

Toleransi 1% Berwarna Coklat

     e.    14200 KΩ
1                   Berwarna Coklat
4          Berwarna Kuning
2          Berwarna Merah
105        Berwarna Hijau

Toleransi 1% Berwarna Coklat

2. Jelaskan pengertian rangkaian seri R1 dan R2, dimana : R1=2x7=14Ω, R2=10x7=70Ω, Hitung R Total!








Diketahui:
R1=2x7=14Ω
R2=10x7=70Ω
Ditanya: R total…?
Jawab:
RT=R1+R2
      =14Ω+70Ω
      =84Ω












3. Jelaskan pengertian rangkaian parallel R1 dan R2, dimana : R1=4x7=28Ω, R2=8x7=56Ω, Hitung R Total!
 












Diketahui:
R1=28Ω
R2=56Ω
Ditanya: R total…?
Jawab:
RT=1/R1 + 1/R2
     =1/28 + 1/56
     =2/56 + 1/56
     =3/56
RT=56/3=18,6
 







4. Ada 2 jenis rangkaian multivibrator yang menggunakan IC 555, sebutkan dan jelaskan!

IC timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator.
IC ini dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai penunda waktu (Delay Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara fisik IC 555 berbentuk DIP atau Dual inline Package dengan package 8 pin.

GND : Ground
Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc

A. Rangkaian Monostable Multivibrator
Monostable mempunyai arti satu atau mono dan stabil yang dimana kondisi awal standby pada kondisi low dan high selama selang waktu tertentu setelah dipicu.
Rangkaian ini dapat dimanfaatkan sebagai penunda waktu, pendeteksi pulsa gelombang yang hilang, bouncefree switch / penekanan switch sekali dan latch, saklar sentuh, pulse wide moulation (PWM), pembagi frekuensi, dan kapasitansi meter.

Berikut gambar rangkaian simulasi rangkaian monostable :

Cara kerja rangkaian ini yaitu dengan memanfaatkan pengisian dan pengosongan kapasitor sebagai delay timer-nya.

Rumus untuk menghitung besarnya waktu tunda yaitu sebagai berikut :
Td = 1,1 RC
keterangan :
Td : Delay timer (second)
R : resistor (ohm)
C : kapasitor (Farad)


B. Rangkaian Astable Multivibrator
Rangkaian kedua ini merupakan kebalikan dari rangkaian pertama yaitu monostable. Astable mempunyai arti tidak stabil dikarenakan rangkaian ini tidak memiliki keadaan output yang stabil atau berubah-ubah.
Dari keadaan tersebut terjadi akibat dari pengisian dan pengosongan kapasitor yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi rangkaian kendali.
Rangkaian ini bekerja sebagai Square Wave Oscilator/gelombang kotak yang mempunyai kegunaan sebagai generator pulsa, pemodulasi, lampu blinking (kedip), dan lain – lain.

Contoh rangkaian sebagai lampu blinking seperti gambar dibawah ini.

Rumus untuk mengetahui frekuensi yang dihasilkan pada rangkaian diatas digunakan rumus sebagai berikut :
f = 1 / (ln (2) * (R1 + 2*R2) * C)
Keterangan :
f = frekuensi (Hz)
ln(2) = 0.7
R1 dan R2 = resistor (Ohm)
C = kapasitor rangkaian (Farad/F)





5. Buat Rangkaian IC 555 sebagai astabil MV, yang menghasilkan frekuensi : 10x7=70 Hz! (Gambarkan menggunakan Live wire, dan gunakan osciloskop)






6. Buatkan rangkaian running LED menggunakan live wire, jelaskan apakah fungsi VR!



                                                             PERCOBAAN

RUNNING LED



LANGKAH KERJA:
a.    Siapkan alat dan bahan yang di butuhkan
b.    Buat livewire rangkaian yang akan di buat
c.    Rakitlah bahan yang telah disiapkan
d.    Hitung dan ukur tegangan sesua langkah – langkah berikut :







1)               Gambar rangkaian.




            B. R1=100Ω; R2=310Ω DAN C1=100µF.










            C. R1=100Ω; R2=190Ω DAN C1=100µF.








D. R1=100Ω; R2=130Ω DAN C1=100µF.






5. Tegangan nyala LED pada output 4017.



Analisa rangkaian
Dari rangkaian diatas, rangkaian di berikan teganagan sebesar 9V. arus mengalir menuju ke ic 555 kemudian di teruskan menuju ic 40178 dan kemudian di lanjutkan menuju ke led. Led menyala secara bergantian. Selanjutnya untuk mengatur kedip led secara bergantian dapat di gunakan dengan mengatur besar kecilnya nilai resistor.

Kesimpulan dan saran :
a. kesimpulan :
IC 4017 Memprogram LED yang berfungsi sebagai output untuk menghasilkan
cahaya yang dapat berjalan dari LED 1 sampai dengan LED terakhir dan
kembali lagi ke semula. Jika semakin kecil nilai resistor maka kedip tiap
lampunya cepat. Sebaliknya jika semakin besar nilai resistor maka  kedip
tiap lampunya semakin lambat.

b. saran :
agar kegiatan praktek di perbanyak sehingga siswa mampu mempraktekkan rangkaian running led. Sehingga dapat kami terapkan dalam tugas akhir kami yaitu lampu rambu lalu lintas.

 Variable Resistor adalah komponen elektronika  yang memiliki hambatan  dapat diubah-ubah dengan memutar, menggeser atau mengetrimnya. Yang diputar namanya Potensio, yang digeser namanya Penahan geser, dan yang di trim namanya Trimmer Potensio (Trimpot). Didalam sebuah skema Potensio sering disingkat Pot sedangkan Trimpot disingkat VR. Satuan yang digunakan adalah Ohm (Ω) sama seperti resistor, namun untuk mengetahui nilain kamu tidak usah repot-repot sebagaimana resistor, kamu cukup melihat tulisan yang tertera pada body/badan potensio ata trimpout tersebut. Jika kamu ragu dengan nilainya maka kamu bisa mengukurnya menggunakan multi tester.
Fungsi dan kegunaan
Variable Resistor ini memiliki fungsi dan kegunaan antara lain:
  1. Pengatur volume (keras/lemah suara)
  2. Pengatur nada (bass/treble)
  3. Pengatur cerah redup gambar pada pesawat TV
  4. Pengatur contras gambar
  5. Pengatur frekuensi
Lamban/symbol
Dibawah ini adalah lambing/symbol dari Variable Resistor







Bentuk/wujud
Dibawah ini adalah contoh bentuk/wujud dari Variable Resistor
Potensio



Penahan Geser


Trimmer Potensio (Trimpot)



7. Jelaskan perbedaan seven segmen common anoda dan katoda!


Common anoda merupakan deretan LED yang disusun dengan menggunakan anoda bersama. Dalam hal ini untuk menyalakannya dibutuhkan saklar yang menghubungkan kaki LED dengan ground.
Perhatikan gambar

Susunan LED common anoda.

common katoda Kebalikan dari common anoda adalah common katoda. common katoda merupakan deretan LED yang disusun dengan menggunakan katoda bersama Dalam hal ini untuk menyalakannya dibutuhkan saklar yang menghubungkan kaki LED dengan VCC atau sumber tegangan.




Perhatikan gambar






Susunan LED common katoda.



Dengan memperhatikan gambar diatas kesimpulan bahwa untuk menyalakan LED common anoda dibutuhkan logika 0 sedangkan untuk menyalakan LED jenis common katoda dibutuhkan logika 1, Pada 7 segment jumlah deretan LED adalah 7 buah sehingga dibutuhkan pula 7 buah saklar untuk menyalakan tiap deretan LED. Nyala dari masing-masing segment dapat diatur sedemikian rupa sesuai sehingga dapat menampilkan angka desimal serta heksadesimal.

Perbedaan antara common anoda dan common katoda.

Perbedaan mendasar antara common anoda dan common katoda adalah dari cara menyalakannya, deretan LED common anoda membutuhkan logika 0 (logika low) untuk menyalakanya sedangkan deretan LED common katoda membutuhkan logika 1 (logika high) untuk menyalakannya.



8. Buatkan rangkaian nama siswa berjalan 6 karakter menggunakan seven segmen common katoda ! (menggunakan live wire)


 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar